JGC7 News, Seorang pemuda dengan bangga dan penuh cinta berjalan di atas karpet merah bertabur bunga. Ia merasa dirinya orang yang paling bahagia di dunia. Seorang bidadari cantik yang baik hati telah bersedia menjadi istrinya di pelaminan. Pada hari pernikahannya ini, ia berjanji untuk mencintai istrinya hingga akhir hayatnya. Hidup mereka semakin sempurna dengan lahirnya seorang putri cantik yang sehat dan pintar.
Memasuki pernikahan ini, ia membawa dengan dirinya, suatu kebiasaan
buruk yang sudah ada sejak dirinya menginjak bangku kuliah: merokok.
Kebiasaan merokok ini ia lakukan di mana saja, dan hampir kapan saja.
Saat sehabis makan, saat penat dan stress, saat lapar dan mengantuk, di
meja makan, di ruang tamu, di kamar tidur, di kantor, bahkan saat
berekreasi akhir pekan dengan istri dan anaknya. Sang istri dengan sabar
menasehati agar ia meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut karena
kebiasaan ini jelas merugikan kesehatan dirinya, dan asap rokok yang
dihembusnya lebih berbahaya lagi yang harus terhirup sang istri dan
anaknya.
Pertama-tama dinasehati dan ditegur, ia hanya menganggapnya angin lalu.
Namun lama-kelamaan, ia mulai merasa bosan dan tersinggung dengan
teguran tersebut. “Bertahun-tahun kamu menasehati saya dengan nasehat
yang sama! Kamu kira saya bodoh?? Saya sudah tahu apa yang kamu
bicarakan. Tapi rokok itu sahabat sejati saya yang selalu menemani kalau
saya sedang stress dan buntu!! Lebih baik kamu menerima saya apa
adanya!!! Sudah tutup mulutmu sana!”bentak sang suami yang sudah bosan
dengan teguran istrinya dan melupakan janji yang ia ikrarkan pada hari
pernikahan.
Sejak saat itu, sang istri memutuskan untuk tidak menegur suaminya lagi
tentang kebiasaan merokok tersebut, dan ia pasrah apabila harus
menghirup asap rokok yang dihembuskan suaminya. Tahun demi tahun
berlalu, suatu hari sang istri menemukan benjolan di payudaranya yang
kemudian setelah di cek ke dokter, ada tumor pada bagian tersebut. Tak
lama berselang, dokter juga menemukan bahwa sang suami terserang kanker
paru-paru stadium 3.
Di saat itulah ia baru tersadar, bahwa rokok yang selama ini menjadi
sahabat sejatinya telah menikamnya dalam-dalam dari belakang. Bahwa
sahabatnya yang paling sejati, istrinya, justru juga telah tertikam oleh
kebiasaannya merokok. Bahwa buah hati mereka yang lugu dan penuh
harapan kehidupan yang indah harus terancam menjadi yatim-piatu oleh
penyakit ganas yang diidap oleh kedua orangtuanya.
Penulis : Ade Rai - Health Ambassador & Fitness Motivator
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !