HATI YANG BERPRASANGKA BAIK

JGC Tujuh yang Funtastic !,

Manusia umumnya menyadari bahwa dalam perjalanan hidupnya “ Di Rahmati Sang Khalik “. Bahkan hiduppun adalah rahmat.  Per-definisi, rahmat adalah kebaikan yang kita terima tanpa syarat, yang diberikan kepada kita semata karena kasih sayang si pemberi. Dalam hidup sehari-hari kita sangat akrab dengan rahmat.

Tak mengherankan jika manusia memberinya dengan berbagai sebutan : anugerah, berkah, kasih karunia. Itulah yang kita dapati lewat banyak hal penting dalam hidup ini, seperti sinar matahari, kicau burung, hujan yang menyegarkan tanaman, oksigen untuk bernafas, pohon tempat berteduh dan banyak lagi .

Begitu akrabnya manusia dengan rahmat sehingga kadangkala jadi mengherankan juga akibatnya.  Keakraban dan keterbiasaan menerima rahmat melahirkan sikap untuk tidak lagi melihat keistimewaan, bahkan dalam keajaiban-keajaiban yang terdapat atau tercipta dibalik rahmat tersebut. Di balik rahmat sesungguhnya bersemayam hikmah dan kebaikan yang baru disadari setelah ditelisik lebih mendalam.

Kesadaran bahwa pekerjaan adalah rahmat, juga membawa pengertian untuk menelisik lebih serius apa saja yang manusia dapatkan dari pekerjaan yang ditekuninya. Tidak ada pekerjaan yang selamanya menghadirkan sisi senangnya. Bahkan pekerjaan yang terkesan paling glamour sekali pun. Sebut saja : peragawati, artis, pesepakbola di klub Eropa, atau CEO perusahaan kelas dunia. Dimana didalamnya terdapat saat-saat dimana tidak seorang manusiapun ingin menjalaninya dengan sukarela.

Namun insan yang memahami pekerjaannya sebagai rahmat akan memperoleh kekuatan menjalani bagian, bahkan yang paling berat sekali pun. Sebab ia tahu di balik semua yang berlangsung, kebaikan Tuhanlah yang memandu dirinya dan kebaikan pula yang akan menjadi hasilnya.

Mutiara Ethos :
Selalu berprasangka baik. Bangunlah kebiasaan ini: Saat menghadapi sesuatu, berhenti sebentar, lalu menerawang wajah kebaikan dengan kesabaran, sehingga kita mendapatkan kesempatan merasakan anugerahnya serta hikmah yang ada.

By Jansen Sinamo